Rabu, 18 Mei 2011

yin yang

Bagaimanan Seharusnya Hubungan Manusia Dengan Alam



Konon pada zaman dulu di negeri Cina terdapatlah dua orang sehabat sejati Yin dan Yang. Yin mempunyai keyakinan atau agama yang berbeda dengan Yang. Mereka secara teratur bertemu untuk mendiskusikan keyakinan mereka, dengan tujuan mencari sesuatu yang tak mereka ketahui namanya. Walaupun mereka saling menghormati dan mengajukan argumentasi dengan penuh adab, namun pada setiap akhir pertemuan, mereka tidak pernah merasa puas. Segala cara dan metode diskusi yang diketahui telah mereka tempuh tapi tetap tidak menghasilkan apa-apa .
Akhirnya mereka sepakat untuk bertukar mempelajari agama masing-masing dengan penuh perasaan dan obyektivitas mereka dengan tidak mencari celah kesalahan-kesalahan saja akan tetapi mereka berusaha menerima kebenaran-kebenaran yang diandung oleh agama yang mereka pelajari.
Akhirnya, 40 tahun kemudian, Yin dan Yang yang telah semakin tua, bertemu pada senja hari di tempat terakhir mereka bertemu. Mereka saling berpandangan, tak sepatah kata pun yang terucapkan. Sinar mata mereka penuh kasih yang menghanyutkan sukma, senyum mereka begitu halus dan tulus. Mereka saling memeluk. Resonansi getaran jiwa mereka pada angin yang membelai, pada daun-daun yang berbisik, pada seluruh relung ruang di jagad raya ini: "Saudaraku, kau selalu dalam aku, dan aku dalam engkau ."
Sejak saat itu tak ada lagi diskusi, karena dalam pelukan itu mereka mengerti tanpa mengetahui dan mendapatkan tanpa mencari .
Diatas merupakan sebuah legenda munculnya Yin Yang di negeri Cina. Yin Yang merupakan perlambangan dari Tao dengan bulatan yang dibagi menjadi dua garis lengkung warna hitam dan putih , Yin (sisi warna hitam) membawa arti konotasi kejahatan, lemah, negatif, wanita. Sedangkan Yang (sisi warna putih) membawa arti konotasi kebaikan, kuat, positif, lelaki.
Dalam dunia ini tidak ada kebenaran mutlak, dalam kebenaran ada kesalahan begitu juga sebaliknya dalam kejahatan ada kebaikan yang dikandung.
Prinsip Yin Yang (negatif positif) dapat diterapkan karena semua hal memang memiliki sifat dualism . Dingin dan panas, siang dan malam, musim dingin dan musim panas, utara dan selatan, api dan air, perempuan dan laki-laki, genap dan ganjil, feminin dan maskulin, hitam dan putih, bumi dan langit, bumi dan matahari, bundar dan persegi. Prinsip ini rupanya bukan monopoli masyarakat Cina saja karena masyarakat Bali kita menggunakan kain poleng (bermotif kotak-kotak hitam putih) untuk mengharmoniskan tenaga negatif/positif alam semesta .
Yang penting diingat adalah prinsip Yin Yang menekankan bahwa tidak ada Yin atau Yang yang mutlak. Segala sesuatu Yin akan memiliki sedikit Yang dan sebaliknya, sesuai dengan gambar T'ai Chi dimana bagian hitam terdapat titik putih dan bagian putih titik hitam. Gambar T'ai Chi ini mengilustrasikan prinsip Yin Yang secara sempurna .
Yin mutlak bila sampai terjadi sama bahayanya dengan Yang mutlak. Contohnya, seorang laki-laki seyogyanya dilahirkan dengan lebih banyak sifat Yang (maskulin) dari pada Yin. Namun bila ia tidak memiliki sedikitpun sifat Yin ia tidak memiliki daya imbang dan ini akan sangat merugikannya .
Sebaliknya, Yin dan Yang tidak boleh pula mencapai titik imbang (equilibrium) karena sesuatu yang terlalu seimbang tidak mendatangkan perubahan atau kemajuan. Equilibrium = stagnant = tidak ada kegairahan = kematian .
Walaupun prinsip Yin Yang sangat ampuh dalam menganalisa " cosmic energy " (Chi), namun ia tidak cukup untuk menyelami seluruh sifat energy. Sehingga dibutuhkan prinsip 5-Unsur yang melihatnya lebih mendalam dengan membaginya menjadi 5 jenis atau sifat energi secara berurutan, dimulai dengan unsur kayu, kemudian api, tanah, besi (atau metal) dan gabungan dari prinsip Yin Yang dan 5-Unsur inilah dipelajari sebagai sifat energi dalam astrologi Tiongkok.
Penjelasan ke-5 unsur energi adalah sebagai berikut :
Unsur Kayu
Dalam waktu, unsur kayu diartikan sebagai musim semi yaitu mulainya suatu kehidupan baru. Oleh karena itu, ia identik dengan pagi hari, timur dan bersifat angin. Warna hijau. Dalam ilmu pengobatan, hati berunsur kayu. Dalam karakter, unsur kayu diasosiasikan dengan kreativitas dan pelaksanaan
Unsur Api
Dalam waktu, unsur api diartikan sebagai pertengahan musim panas. Oleh karena itu, ia identik dengan di tengah siang hari, selatan dan bersifat panas. Warna merah. Dalam ilmu pengobatan, jantung bersifat api. Dari segi karakter, unsur api diasosiasikan dengan perasaan dan emosi.
Unsur Tanah
Dalam waktu, unsur tanah diartikan sebagai awal siang hari. Oleh karena itu, ia identik dengan posisi tengah dan berkaitan dengan kelembaban (humidity) . Warna kuning. Dalam ilmu pengobatan, limpa bersifat tanah. Dari segi karakter, unsur tanah diasosiasikan dengan daya konsentrasi, realisme dan stabilitas .
Unsur Besi
Dalam waktu, unsur besi (metal) diartikan sebagai musim gugur. Oleh karena itu, ia identik dengan malam hari, barat dan bersifat kering (aridity). Warna putih. Dalam ilmu pengobatan, paru-paru bersifat metal. Dari segi karakter, unsur besi diasosiasikan dengan kemauan keras dan kemandirian, juga khidmat dan ketajaman.
Unsur Air
Dalam waktu, unsur air diartikan sebagai musim dingin. Oleh karena itu, ia identik dengan malam hari, utara dan bersifat dingin. Warna hitam. Dalam ilmu pengobatan, ginjal bersifat air. Dari segi karakter, unsur air diasosiasikan dengan kejernihan pikiran dan rasional. Ia mengalir, liberal dan fleksibel .
Sebagai unsur energi, jelas mereka saling berinteraksi dengan saling menunjang. Sesuai dengan urutan diatas, kayu dibakar menjadi api yang kemudian berubah menjadi tanah, tanah adalah sumber besi, zat besi adalah mineral yang dapat dicairkan, sedangkan air sendiri menghidupan pohon. Dengan demikian, kayu menghidupkan api memperkuat tanah memperkuat besi memperkuat air menghidupkan kayu

Disamping saling menunjang, mereka juga saling memusnahkan. Kayu memusnahkan tanah yang memusnahkan air yang memusnahkan api yang memusnahkan besi yang memusnahkan

Yin Yang merupakan sebuah gambaran kongkrit dari perputaran dunia. Yin Yang merupakan sebuah prinsip kehidupan yang dinamis. Seperti yang dikatakan oleh kitab perubahan Yin Yang memiliki dua arti pertama sebagai sebuah ketentraman dan kesederhanaan dalam menjali kehidupan nyata dan kedua adalah sebagai sebuah perputaran kehidupan, artinya dalam kehidupannya manusia tidak mungkin akan selalu setagnan laju perputaran kehidupan secara teguh di yakini oleh faham Yin Yang. Hari kita mengalami kesusahan esok hari kita akan mengalami sebuah kebahagiaan, semakin tingkat kesusahan yang kita alami maka semakin tinggi pula kebahagian yang kita raih.

0 komentar:

Posting Komentar