Tap tap tap tap,
langkah kaki yang mulai mendekat didengar oleh Mili, seorang gadis berparas
cantik berumur 20 tahun, dengan rambut terurai kebelakang dan berwarna hitam,
bibirnya tipis dan berkulit putih, Mili pun dengan wajah takut mencari tempat
persembunyian agar tak ditemukan oleh
orang orang yang sedang mengejarnya.
Kisah ini berawal dari 2 minggu silam,
saat itu Mili sedang duduk dikelas Sekolah lanjutan tingkat pertama, Mili
merupakan seorang siswi yang aktif disekolahnya, dia selalu ikut berbagai macam
kegiatan sekolah maupun diluar sekolah, Ibunya adalah seorang Guru dan ayahnya
seorang pengangguran, suatu ketika sewaktu Mili pulang dari sekolahnya dia
mendengar dari teman-temannya bahwa ada sebuah tempat yang menjual banyak
obralan buku2, karena hobi mili adalah membaca maka ia pun berniat pergi dan melihat
lihat buku yang diobral, tempat penjualan buku tersebut berada pada sebuah
tempat yang dikenal dengan kejahatan para pemuda yang sering membuat onar,
tanpa sepengetahuan Mili, ia pun pergi ke tempat tersebut, dalam perjalanan dia
melihat banyak hal yang belum pernah dilihatnya atau bahkan tidak ingin
dilihatnya, tanpa sengaja ia melihat seorang pria bertubuh jangkung dengan
rambut acak-acakan tergelatak di tanah,ia pun menghampiri pria itu,,,”pak apa
anda baik baik saja?” Tanya Mili, orang
itu tak menjawab, dengan perasaan takut ia pun mencoba menggoyang badan orang
itu ternyata pria itu sudah tak bernyawa, Mili pun berteriak
“TOLONGG…..TOLONG…” dan tak ada seorang pun yang mau mendekatinya ataupun jasad
pria yang ditemukannya, Mili pun berlari meninggalkan jasad orang itu berniat
untuk melaporkan ke kantor / pos polisi terdekat, tanpa sadar sewaktu dia
berlari ada seseorang yang ikut berlari bersama dia disampingnya sambil berkata
“kenapa kamu pergi meninggalkanku?” sewaktu melihat kearah pria yang berlari dengannya
itu Mili pun langsung kaget karena ia menyadari bahwa pria tersebut adalah pria yang tadi ditemukan
mati dijalan ,dengan spontan Mili pun
langsung pingsan.
Suara
ribut hiruk pikuk mulai terdengar samar-samar dari telinga Mili, beberapa menit
kemudian ia pun terbangun dan tersadar
bahwa ternyata ia berada pada suatu tempat yang tidak dikenalinya, sebuah ruangan gelap dan lembab, dengan
tangan terikat dibelakang ia menoleh kiri dan kanan ternyata ia tidak sendiri,
banyak anak-anak seumuran dia berada disampingnya, dengan wajah lemah dan lesu
seperti sudah tidak makan selama beberapa bulan, Mili mengumpulkan keberanian dan bertanya
pada anak yang duduk paling dekat dengannya “dimana ini? Siapa kalian?dan
sedang apa disini?” seorang anak laki2 berumur 16 tahun dengan kulit sawo
matang dan pucat hanya membalas pertanyaan Mili dengan tersenyum dan berkata
“tolong kami”… “apa kamu baik baik saja?” terdengar suara seorang pria dewasa
bertanya kepadanya dan pria itu ialah pria yang tadi telah membuat dia pingsan
karena berlari mengikutinya, “paman, apakah paman hidup kembali? Tadi saya
telah memegang tubuh anda , tapi anda telah dingin dan membeku dan
sudah tak bernyawa,” sahut mili. Dengan wajah bingung pria itu berkata
“meninggal?haha kamu bercanda, kalau saya sudah meninggal bagaimana kamu bisa melihat saya?” memangnya
paman siapa dan dimana saya sekarang, saya mau pulang paman, orang tua saya
pasti khawatir, “ tanya mili. Saya juga tidak tahu kita dimana, sewaktu kamu pingsan sayapun ikut
pingsan dan ketika kamu terbangun saya pun ikut terbangun,mmmphhh apakah kita
telah diculik?”
Memangnya
paman siapa? dan bagaimana paman bisa tergeletak ditanah tadi? Sentak mili, “siapa saya?bagaimana saya
bisa disana ya” wajah bingung dan tak mengerti akan situasinya dapat terpancar
dari wajah paman yang pucat itu…”bagaimana dengan kalian” Mili memalingkan
wajah ke arah anak2 yang disampingnya tadi, dan
“WUAHHHHH….dimana anak anak itu paman???” semakin tak mengerti Mili mengapa
anak2 tadi bisa menghilang. “Anak yang mana?” sahut paman. Beberapa saat
kemudian dengan penuh ketakutan mili dan paman pun berencana untuk mendobrak
pintu yang menghalangi jalan keluar mereka,
“pada hitungan ke 3 ya paman,” 1…..2….. tetapi sebelum hitungan ketiga
pintu itupun terbuka dan munculah sesosok pria besar dengan tato bertuliskan
“Go to hell” di tangan kanannya muncul dan berteriak kepada mili,,, “APA YANG
MAU KAMU LAKUKAN, DIAM DITEMPAT DAN KAMU AKAN HIDUP” hening sejenak meliputi tempat itu dan “siapa
kamu?keluarkan saya dari sini, saya mau pulang…” tetapi “WUAHUAHAHAHAHA”
tertawa yang besar dan membuat telinga mili sakit yang didapatkan mili dari
pria yang bertato itu, dan tanpa banyak kata ditendangnya mili sampai terseret
kebelakang , terhempas dan penuh
kesakitan Mili menangis saat itu juga pintu itu pun ditutup oleh pria bertato
tadi. Mili tidak tahu harus berkata apa, paman yang hilang ingatan itu sudah
hilang entah kemana, “kenapa??paman dimana kamu, kenapa kamu bisa lari dan
meninggalkan saya disini sendiri”tangis mili.
2 minggu pun berlalu, Mili sudah
seperti orang yang kehilangan harapan, dia tidak mengetahui kenapa dia disekap dan kenapa tidak ada yang mencarinya, paman yang
menghilang pun tidak ada kabar, dengan penuh keputusasaan mili melampiaskan kebencian
dan kemarahannya dengan memukul tembok disekelilingnya, hingga tangannya pun
berdarah, setelah melihat darah ditangannya
ia pun berniat untuk menghempaskan kepalanya ditembok, wuzzzzz…..ternyata
kepalanya tidak berdarah, dia pun kaget
karena dia tidak merasakan apa-apa setelah menghempaskan kepala di tembok
tersebut, penasaran dia pun menghempas lagi kepalanya ditembok dan ternyata
kepala mili dapat menembus tembok. Dia menarik kepalanya dan mulai mencoba
lagi, kali ini niatnya adalah melarikan diri, tembuslah dia dari tembok yang
menghalanginya tersebut tapi memang nasib sial yang dirasakan Mili, Ia pun
tembus ke tempat diruangan dimana para penyekap sedang bersantai menikmati tv
dan rokok mereka, “:hahhh, bagaimana kamu bisa ada disini” teriak salah satu
penyekap, tanpa banyak kata Mili pun berlari dan dengan sempoyongan ia berlari
kearah luar rumah yang menyekapnya tersebut, ternyata diluar adalah sebuah gang
kecil yang belum pernah dilihatnya, ia berlari tanpa melihat kearah belakang,
tap tap tap tap…langkah kaki para
penyekap mulai terdengar mendekat,
dengan takut mili mencari tempat untuk bersembunyi, ia bersembunyi disamping
sebuah tempat sampah yang besar. “DORRRR” suara yang mengagetkan mili berada tepat didepannya, seorang pria
bertato yang pernah menendangnya dulu telah menemukan mili, diraihnya tangan mili dengan kasar dan
ditariknya mili dengan maksud mau mengembalikan
mili ke ruangan yang telah menyekapnya selama 2 minggu itu, dengan penuh
rasa benci tangan kanan mili yang masih terbebas memukul kearah penyekap
tersebut dan entah apa yang terjadi
penyekapnya itu hilang entah kemana, hanya debu yang bertebaran setelah terkena
pukulan dari mili, semakin bingung tapi
dia merasa tubuhnya menjadi semakin kuat dan bertenaga ia pun lari dari tempat
itu sekuat tenaga…
Home
sweet home, teriak bahagia mili didalam hatinya, , , sesampainya dirumah dan
sewaktu membuka pintu dengan menghela napas yang panjang dia merasa bahwa penderitaannya belum berakhir, tidak
ada apapun dalam rumahnya kosong seperti
rumah tak berpenghuni, yang dijumpainya ialah paman hilang ingatan yang telah
meninggalkannya di tempat sekapan dulu, “ada apa ini?” paman bagaimana kamu
bisa ada disini, diamana orangtua saya?”. Paman itu berkata sambil tersenyum
“apa kamu belum sadar juga?””kamu adalah soul collector, orang yang mempunyai
kemampuan mengambil jiwa orang lain dan bisa mendapatkan kemampuan orang
tersebut, tetapi konsekuensinya orang terdekat kamu juga akan menghilang
sebanyak jiwa yang kamu ambil, ayah dan ibumu menghilang sejak minggu lalu dan
rumah kamu telah dijarah oleh para perampok, “tidakkk, itu tidak mungkin…”
haha,saya adalah jiwa pertama yang kamu ambil dan orang yang mencoba menangkap
kamu adalah jiwa kedua yang kamu ambil, sekarang kamu memiliki kemampuan
seperti saya dan orang tersebut,” jelas paman itu…
Mili tidak menyadari bahwa sejak pertama kali paman itu yang merencanakan semua hal ini, dia
adalah hantu penasaran yang masuk ketubuh seorang pencuri pasar yang dipukul hingga pingsan
oleh warga setempat, mili pun memegang dia hingga jiwanya diambil oleh mili,
dan orang yang menyekap mili ialah orang yang mengetahui kemampuan mili dan
berencana menguak dibalik kemampuannya. Karena kejadian yang menimpa mili
tersebut ia pun kehilangan akal sehatnya dan menjadi tak waras sehingga
pemerintah memasukkan dia ke rumah sakit jiwa karena ia sering berusaha mencoba
bunuh diri.
To be continue...